19 September 2010

Pencopet Tua dan pengemis sahabat Sejati....

Anak lelaki... Kering kerotang...
Bersadar di besi pagar... Mata terpejam....
Sepotong Roti yang di genggam tak dapat di sembunyikan...
Dia pasti anak derita..... dia anak Gelandangan....

Lelaki Tua Rambut beruban......
Menjulurkan kepala saat lewat melintang....
Untuk menengok sahabatnya.. Si kecil kurus kering...
Sepanjang Gerbong di telusuri menyambung hari ini.....

Di tepuknya pundak sikurus kering...
Lutut tertekuk.. Rapat ke dada....
Di guncangkan tulang belulang tetap diam...
Tak bergeming........

Menangis si Tua sendirian... 
Sahabat yang setia mati kelaparan...
Burung gereja berkerumun.... bela sungkawa...
Lebarkan tubuh dan terdiam dia putus asa....

Bacalah di koran hari ini...
Dua orang lelaki... Tua dan Muda....
Mati bersama berpelukan di atas pagar...
Pencopet Tua dan pengemis sahabat Sejati....

Tiada Kata Terlambat

Dalam kesempatan hidup ini....
Qta mesti bersujud kepadanya......
Bukankah karena... Esok atau lusa....
Qta pasti akan di panggil kembali...
Maka bersujudlah mumpung ada Waktu....

Mari kumpulkanlah sebanyaknya.....
Amal untuk kembali kepadanya....
Kelak disana... Tak ada pembela....
Karna tubuh Qta akan bercerita...
Buku kehidupan.. Menyimpan jawaban.....

Tuhan punya dua tempat abadi....
Hitam dan putih rembulan mentari.....
Tuhan punya perhitungan langkahMu.....
Tiada yang mampu sembunyikan Dosa.....

Tiada kata terlambat....
Untuk Qta berTaubat....
Sebelum denyut nadi Terhenti.................